Tata Cara Baris - Berbaris dalam Pramuka

 

BARIS BERBARIS DALAM PRAMUKA

 

Pengertian PBB (Peraturan Baris Berbaris)

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

 

Tujuan dari PBB adalah :

Menumbuhkan sikap jasmani yang tanggap dan tagkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pook tersebut dengan sempurna. Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

1.      PENGERTIAN ABA – ABA DALAM PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.

2.       ABA-ABA
Berikut ini macam -macam aba-aba :

·         Aba-aba petunjuk

Di gunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.

·         Aba-aba peringatan

Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

·         Aba-aba pelaksanaan

Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau berturut-turut

.

Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :

·         Gerak

Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.

·         Jalan
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.

·         Mulai
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

3.      GERAKAN DASAR.

1.      Sikap Sempurna
Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
Pelaksanaan :

a.       Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o

b.      Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.

c.       Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.

d.      Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha

e.       Ibu jari segaris dengan jahitan celana

f.        Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.

2.       Istirahat Ditempat
Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”
Pelaksanaan :

a.       Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).

b.      Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.

c.        Dapat bergerak.

3.      Lencang Kanan/Kiri
Hanya dalam bentuk bersaf.
Aba-aba. : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
Pelaksanaan :

a.       Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri

b.      Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.

c.       Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.

d.      Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.

e.       Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :

a.       Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.

b.      Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.

c.       Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.

4.      Setengah Lengan Lencang Kanan/Kiri
Aba-aba : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
Pelaksanaan :

a.       Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.

b.      Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan.

c.       Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan

5.      Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Aba-aba : ” Lencang Depan - GERAK ”
Pelaksanaan :

a.       Penjuru tetap sikap sempurna.

b.      Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.

c.       Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.

d.      Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.

6.      Hadap Kanan /Kiri
Aba-aba : Hadap kanan / kiri - GERAK
Pelaksanaan :

a.       Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.

b.      Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.

c.       Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna

7.      Serong Kanan/Kiri
Aba-aba. : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
Pelaksanaan :

a.       Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.

b.      Berputar arah 45° ke kanan / kiri.

c.       Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

8.      Balik Kanan
Aba-aba. : ” Balik kanan - GERAK Pelaksanaan :

a.       Kaki kiri di ajukan melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.

b.      Tumit kaki kanan beserta badan di putar ke kanan 180°

c.       Kaki kiri di rapatkan pada kaki kanan.

9.      Berhitung
Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”
Pelaksanaan :

a.       Jika bersaf,penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.

b.      Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.

c.       Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.

d.      Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.

e.       Penyebutan nomor di ucapkan penuh.

f.        Perubahan Arah

10.  Buka/Tutup Barisan

a.       Buka Barisan
Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
Pelaksanaan :
NB :
Banjar kanan dan kiri, masing-masing membuat satu langkah ke samping( kanan : samping kanan, kiri : samping kiri, sedangkan Banjar tengah tetap.

b.      Tutup Barisan
Aba-aba : " tutup barisan - JALAN."
Pelaksanaan :
Banjar kanan / kiri kembali ke posisi semula

11.  Bubar
Aba-aba : ” Bubar Barisan - JALAN ”
Pelaksanaan :

a.       Memalingkan muka ke arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM

b.      Setelah di balas, kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.

12.  Berkumpul

a.       Berkumpul bersaf
Aba-aba : ” Bersaf kumpul - MULAI ”
Pelaksanan :

1.      Pembina menunjuk seorang anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.

2.       Anggota lainnya berdiri di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri ( lencang kanan )

3.      Penjuru melihat ke kiri, setelah lurus, memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”

4.      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna

b.      Berkumpul Berbanjar
Aba- aba : ” Berbanjar kumpul- MULAI ”
Pelaksanaan :

1.      Pembina menunjuk seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.

2.      Anggota lainya berdiri di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri

3.      Anggota yang paling belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”.

4.      Pada isyarat ini semua anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.

13.  Meninggalkan Barisan

a.       Bila pembina memberikan perintah kepada anggota dalam barisan

1.      Terlebih dahulu anggota tersebut di panggil keluar dari barisan

2.       Perintah di berikan bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna

3.      Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut

b.      Bila anggota yang akan minta izin

1.      Mengambil sikap sempurna dahulu

2.      Mengangkat tangan kanannya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )

3.      Menyampaikan maksudnya.

4.      Setelah mendapat izin, ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.

14.  Maju Jalan
Dari sikap sempurna
Aba-aba. : ” Maju- Jalan ”
Pelakasanaan :

1.      Kaki kiri di ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.

2.      Langkah pertama di lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90ᵒlengan kiri 30ᵒ

3.      Langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45ᵒ dan ke belakang 30ᵒ

4.      Dilarang keras berbicara, melihat ke kanan / kiri.

15.  Langkah Biasa
Aba-aba : langkah biasa - JALAN
Pelaksanaan :

a.       Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.

b.      Waktu mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).

c.       Di letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.

d.      Langkah kaki seperti jalan biasa.

e.       Pertama tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.

f.        Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.

g.      Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas

16.  Langkah Tegap
Dari sikap sempurna
Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju- JALAN ”
Pelaksanaan :

1.      Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus menerus.

2.      Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.

3.      Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.

4.      Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300
Dari Langkah Biasa
Aba-aba. : ” Langkah Tegap -JALAN ”
Pelaksanaan :

5.      Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah

6.      Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.

17.  Langkah Perlahan
Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam upacara.
Aba-aba. : ” Langkah perlahan maju- JALAN ”
Pelaksanaan :

1.      Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di depan kaki kiri.

2.      Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.


Berhenti dari langkah perlahan
Aba-aba : ” Henti - GERAK
Pelaksanaan :

1.      Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.

2.      Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan Pramuka

MATERI - MATERI DALAM KEPRAMUKAAN